Senin, 25 Februari 2008

Competitive New Product Development

Bagaimana mengembangkan produk baru untuk memenangkan persaingan bisnis?

Saat ini product life cycle begitu pendek, serangan produk2 impor begitu gencar dan persaingan harga tak terhindarkan lagi. Bagaimana menghadapi fenomena tersebut? Banyak pakar marketing maupun business coach yang memakai strategi USP (unique selling preposition). Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana menciptakan produk dengan USP yang unggul?

Materi ini adalah jawabannya.

Langkah-langkah dalam pengembangan produk baru adalah sebagai berikut:

1. Mencari sumber gagasan produk baru
Gagasan produk baru bisa diperoleh dari top manajemen, karyawan apakah sales force, tehnisi, atau karyawan pabrik. Saran dan keluhan konsumen, produk competitor, produk lain, catalog, brosur atau iklan.

2. Creating breakthrough product
Langkah langkah untuk membuat produk unggul adalah
a. Identifikasi peluang dari sisi sosial, tehnologi, dan ekonomi
b. Understanding customer need, yaitu produk harus memenuhi aspek useful, usable dan desirable
c. Integrasikan ketiganya melalui rekasaya engeneering, industrial design dan strategi marketing

3. Scanning SET factor leads to POGs
cari tahu gap antara kondisi, social,ekonomi dan teknologi untuk menghasilkan produk yang akan dibuat

4. Integrated new product development (iNPD)
a. Gabungkan aspek desain dengan marketing melalui brand image, lifestyle image, easy to use dan cost of aesthetics sehingga menghasilkan produk yang desirable.
b. Gabungkan aspek marketing dan engineering melalui functional feature, platform, safety dan reliability menghasilkan produk yang useful
c. Gabungkan aspek desain dan engineering melalui ergonomic, product interface, feature integration, material selection, manufacturing dan cost integration menghasilkan produk yang usable.

5. Positioning Map Style Vs Technology
Posisikan produk yang dihasilkan memiliki style yang tinggi dan tehnologi yang tinggi agar mudah mencari USP.

6. State gate Process system
Lakukan pengecekan bertahap dengan state and gate system, atau test and measurement
untuk mendapatkan produk unggulan.
Selamat mengembangkan bisnis dan produk baru. Apabila Ingin mendapatkan materinya dalam format power point show agar lebih menarik, kirim e-mail ke TeguhWibawanto@gmail.com , saya akan kirim lewat japri, salam inspirasi.
(referensi: creating breakthrough product, product leadership (the clasic), portable MBA in new product development)

Senin, 11 Februari 2008

Pemburu belut pun perlu leveraging


Senin malem jam 19:00, saya menonton acara di ElshintaTV. Di sana bercerita tentang dua orang pencari belut, yang satu di daerah Tangerang, dan satu lagi di daerah Sukoharjo yang sangat menarik untuk disimak.
Pencari belut pertama mencari belut dengan memakai alat Bantu berupa perangkap anyaman dengan diameter kira-kira 7 cm dan panjang 1 meter, yang didalamnya dimasukkan umpan bekicot. Perangkap tersebut dibuat banyak berkisar antara 30-50 buah yang diletakkan ke dalam lumpur sawah pada sore hari. Kemudian pagi harinya pemburu belut tersebut memanen hasil buruannya berupa belut yang masih hidup, kemudian dipilih dan belut kecil tidak layak jual dilepas lagi ke sawah sedangkan yang cukup besar dijual dengan harga 9000 perkilogram, biasanya jumlah tangkapannya berkisar antara 2-12 kg tergantung dari musim.
Pencari belut kedua, di daerah Sukoharjo menggunakan setrum accu, kerja malam hari lima orang menyusuri sawah2 kemudian menusuk-nusukkan batang besi yang mengandung strum ke Lumpur. Jika ada belut yang kesetrum, maka dengan sendirinya belut tersebut keluar dan siap diambil. Belut yang tersetrum kadang2 besar kadang2 kecil, tetapi keduanya ikut dijual karena belut tersebut udah setengah pingsan. Resiko yang bisa ditemui kadang-kadang ketemu dengan ular. Dan setelah pagi hari belut yang dikumpulkan dijual dengan harga Rp. 7.500/kg
Coba kita bandingkan, cara pertama sangat mudah dan cara kedua dengan lima orang hasilnya tidak sebanyak cara pertama. Apa kata kuncinya? Jawabnya adalah alat bantu (leveraging)..
Action business coach merumuskan ada empat jenis leverage dalam membantu bisnis lebih berkembang, yaitu : 1) System (mekanisme yang dibuat agar lebih mudah dilakukan) & technology, 2) Delivery & Distribution 3) Test & measure, 4) People & education. Coba kita tanyakan ke diri kita masing2 apakah kita sudah bekerja dengan alat Bantu yang maksimal? Karena alat Bantu membuat kita kerja lebih produktif dan lebih nyaman (santai) yang tentunya akan menambah kualitas hidup kita. Kalau pemburu belut aja bisa, kenapa kita tidak.

Minggu, 03 Februari 2008

Membangun TEAM bisnis yang kuat


Ironis sekali, pada saat ribuan bahkan jutaan orang mencari pekerjaan akan tetapi banyak sekali business owner yang kesulitan mencari orang-orang kepercayaan. Mereka masih one man show, banyak pekerjaan yang dikerjakan sendiri, mulai dari cari order, penagihan, sampai membuat laporan keuangan dilakukan sendiri dan belum berhasil mencari TEAM yang bisa melakukan pekerjaan rutin tersebut.
Segala sesuatu yang terjadi dalam bisnis adalah reflexy dari kemampuan atau ketidak mampuan pemiliknya, orang yang kita attracts adalah cermin dimana kita berada. Yang jelas kesalahan dalam recruitment adalah bukan pada kandidat tapi pada owner yang menseleksi kandidat dengan cara dan kritria yang salah.
Berikut tips memimpin secara efektif


1. menjadi role model atau suri tauladan. Orang yang kita pimpin tentunya tidak hanya memiliki telinga yang bisa mendengar pidato atau wejangan-wejangan yang kita berikan, tetapi merekapun memiliki mata yang melihat perbuatan, dan gerak-gerik kita sepanjang mereka bisa melihat. Jangan harap kita mempunyai team yang rajin belajar kalau kita sebagai leader tidak memberi contoh, dan jangan harap team kita akan melakukan service excellence kepada customer kalau sebagai leader kitapun tidak memberi contoh yang baik


2. memiliki visi yang jelas. Sebagai seorang leader harus mampu memberikan arah kemana akan melangkah, agar team yang kita pimpin akan sinergi menuju arah yang akan kita tuju. Jangan khawatir membuat visi yang besar, karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini awalnya hampir tidak mungkin seperti orang mendarat ke bulan dan sebagainya. Jadi kalo mempunyai visi yang berar dan visi yang kecil sama-sama gratis, kenapa tidak mempunyai visi yang besar sekalian?
mampu memdidik, melatih dan membina orang yang kita pimpin. Mendidik adalah membuat seseorang dari tidak tahu menjadi tahu dan melatih adalah merubah orang menjadi ahli kedua hal ini dilakukan sangat efektif oleh atasan langsung. Dengan demikian akan terlihat ilmu dan skill apa yang sangat dibutuhkan oleh team yang kita pimpin, tentunya sebagai seorang leader harus mempunyai skill memadai sebagai seorang trainer dan seorang coach. Demikian pula dengan prilaku harus dibina langsung oleh leadernya agar lebih efektif.


3. membuat rule of the game dan menjalankan dengan konsisten. Motivasi orang tidak selamanya berada di atas,oleh karena itu perlu adanya aturan main, peraturan dan kesepakatan untuk menjalankan system yang sudah dibuat. Hal ini penting karena tanpa aturan main yang jelas team tidak akan mempunyai kinerja maksimal dan disiplin yang tinggi.

4. menjadikan Tuhan sebagai mentor. Keyakinan akan keberhasilan harus ditambatkan kepada yang maha kuasa. Masih ingat LOA (the Law of Attraction), keyakinan akan sukses merupakan kekuatan yang bisa menjamin team mencapai keberhasilan.

Semoga bermanfaat

Teguh Wibawanto